Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Klasik

Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Klasik Menurut Adam Smith dan David Ricardo – Diantara para pemikir ekonom klasik, Adam Smith dan David Ricardo meletakkan landasan bagi perkembagan pemikiran ekonomi selanjutnya. Beberapa tokoh aliran klasik lainnya Jean Baptist Say, Jeremy Bentham, John Stuart Mill dan Thomas Robert Malthus.

Seringkali terjadi silang pendapat mengenai satu pokok permasalahan namun pada dasarnya mempunyai beberapa persepsi yang sama mengenai tatanan ekonomi masyarakat, yaitu :

  1. Kebijakan pasar bebas.
  2. Kegiatan ekonomi yang dilakukan atas dasar mekanisme pasar akan jauh lebih bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan daripada jika ada campur tangan pemerintah didalamnya.
  3. Nilai dan harga barang, tingkat upah, tingkat sewa tanah dan tingkat laba ditentukan oleh mekanisme tarik menarik antara permintaan dan penawaran dipasar.

Menurut pandangan klasik, ada tiga syarat mutlak yang diprlukan guna mencapai keserasian dalam kehidupan ekonomi dan kesejahteraan umum yaitu  spesialisasi, efisinsi, dan pasar bebas.

1. Adam Smith

Menurut pandangan Smith, pengembangan hak milik, spesialisasi dan pembagian kerja merupakan faktor-faktor yang terjalin dalam proses pertumbuhan ekonomi secara historis.

Smith membagi sejarah peradaban manusia kedalam empat tahap yaitu :

  1. Tahap beburu (hunting)
  2. Tahap beternak (pastoral)
  3. Tahap pertanian (agricultural)
  4. Tahap perdagangan (commerce)
Baca Juga :   Sumber-Sumber Dana Bank

Teori pertumbuhan ekonomi menurut adam smith dibedakan menjadi dua aspek utama :

1. Pertumbuhan Output Total

Menurut Smith, unsur pokok dari sistem produksi suatu negara ada tiga yaitu:

  1. Sumber daya alam yang tersedia
  2. Sumber daya manusia
  3. Akumulasi modal yang dimiliki

Selain itu ada dua faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan output disamping akumulasi modal yaitu :

  1. Makin meluasnya pasar
  2. Adanya tingkat keuntungan diatas tingkat keuntungan minimal

2) Pertumbuhan Penduduk

Menurut Smith, pertumbuhan penduduk dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekonomi bertambahnya penduduk akan meluas pasar. Dan meluasnya pasar akan memperolh tingkat spesialisasi dalam perekonomian.

Kritikan terhadap teori smith ini yaitu:

  1. Adanya pembagian kelas dalam masyarakat
  2. Alasan menabung
  3. Asumsi persaingan sempurna
  4. Pengabaian peranan entrepreneur
  5. Asumsi stasioner

2. David Ricardo (1772-1823)

David Ricardo dalam buku The Principle of Political Economy and Taxation (1772-1823) melalui teori Ricardian menganalisasi mengenai proses terjadinya pertumbuhan ekonomi adalah

“pada awalnya jumlah penduduk sangat rendah dan kekayaan alam masih melimpah. Dalam keaadan seperti ini para pengusaha dalam menjalanan usahanya dengan menggunakan kekayaan alam sebagai faktor produksi mengakibatkan para pengusaha dapat memperoleh keuntungan yang tinggi  untuk mempertinggi tingkat modal yang dimiliki sehingga dapat mempertinggi produktifitas tenaga kerja. Dalam perkembangan selanjutnya dengan adanya kenaikan tingkat produktifitas maka para pekerja akan menuntut upah tinggi“.

Teori tersebut memunculkan beberapa asumsi yaitu  :

  1. Seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja dalam pertanian membantu menentukan distribusi industri
  2. Berlakunya hukum “ law of deminishing return “ hanya berlaku bagi bagi tanah
  3. Persediaan tanah adalah tetap   
  4. Permintaan gandum benar – benar inelastik  
  5. Buruh dan Modal adalah masukan yang bersifat variabel
  6. Keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu
  7. Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup untuk hidup secara minimal
  8. Harga penawaran buruh adalah tertentu dan tetap
  9. Permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal
  10. Terdapat persaingan sempurna
  11. Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan 
Baca Juga :   Fungsi Pemerintah Dalam Aktivitas Ekonomi

Kelemahan Teori David Ricardo

Disamping kebaikan, teori Ricardo mempunyai kelemahan tertentu, antara lain :

1. Mengabaikan pengaruh teknologi.

Pada mulanya kemajuan teknologi bisa menahan laju penurunan hasil. Tetapi akhirnya bila pengaruh kemajuan teknologi habis, hukum penurunan hasil berlaku lagi dan perekonomian bergerak menuju stasioner (law of diminishing return).

Ricardo kurang memperkirakan potensi kemajuan teknologi dalam menahan menurunnya hasil tanah. Hal ini telah dibuktikan oleh negara-negara maju.

2. Pengertian yang salah tentang keadaan stasioner.

Pandangan Ricardo tentang mencapai keadaan yang stasioner secara otomatis tidak beralasan, sebab tidak ada perekonomian yang mencapai keadaan stasioner  dengan keuntungan meningkat, produksi meningkat dan pemupukan modal tercapai.

3. Pengertian yang salah tentang penduduk.

Menurut Ricardo meningkatnya jumlah penduduk maka upah tidak dapat meningkat, tidak terbukti. Upah tidak cenderung menuju ke tingkat upah minimal.

Sebaliknya, terjadi peningkatan upah yang terus menerus dalam bentuk upah uang dan dengan sendirinya penduduk cenderung menurun.

4. Kebijakan pasar bebas yang tidak dapat diterapkan.

Menurut Ricardo kebijakan pasar bebas tidak dapat diterapkan, bila ada campur tangan dari pemerintah karena perekonomian berjalan otomatis melalui persaingan yang sempurna.

5. Mengabaikan faktor-faktor kelembagaan

Salah satu cacat yang paling pokok dari teori Ricardo adalah diabaikan peran kelembagaan. Padahal faktor kelembagaan sangat penting bagi pembangunan ekonomi dan tidak dapat diabaikan.

6. Teori Ricardo adalah teori distribusi, bukan teori pertumbuhan.

Teori Ricardo bukanlah teori pertumbuhan tetapi teori distribusi yang menentukan besarnya bagian buruh, tuan tanah dan pemilik modal.

7. Tanah juga menghasilkan selain gandum.

Ricardo berpendapat dalam rangka pertumbuhan ekonomi hanya satu produk yang bisa dihasilkan dari tanah yaitu gandum. Ini adalah pendapat yang usang sebab ternyata tanah bisa menghasilkan berbagai macam produk selain gandum.

Baca Juga :   Teori Ekonomi Sumber Daya Manusia (ESDM)

8. Modal dan buruh bukanlah koefisien yang tetap.

Asumsi Ricardo bahwa modal dan buruh merupakan koefisien produksi yang tetap adalah tidak benar.Asumsi ini tidak berlaku sebab buruh dan modal adalah variabel bebas.

9. Mengabaikan tingkat suku bunga

Kelemahan yang serius dari teori Ricardo adalah pengabaian tingkat suku bunga dalam pertumbuhan ekonomi. Ricardo tidak menganggap tingkat bunga sebagai suatu imbalan jasa yang terpisah dari modal tetapi termasuk dalam keuntungan.

Pendapat yang salah ini berasal dari ketidakmampuannya untuk membedakan pemilik modal dari pengusaha.

10. Teori Ricardo tentang negara terbelakang

Sumber : http://heintjenelson.blogspot.co.id/2014/11/teori-pembangunan-menurut-ricardian.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *