Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah: Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi

Sejarah dan Asal Mula Bahasa Indonesia – Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beragam bahasa mulai dari Sabang sampai Merauke. Masing – masing daerah memiliki perbedaan dengan daerah lainnya, untuk itu terciptalah bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan kita. Sebagai warga negara yang baik, setidaknya kita tahu sejarah dan asal – usul bahasa indonesia itu sendiri. cekidoootttt…

Pengertian Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi di Indonesia dan digunakan oleh jutaan orang di seluruh negeri. Bahasa ini memiliki sejarah yang kaya dan terus berkembang seiring waktu.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang unik karena memiliki pengaruh dari berbagai bahasa lain seperti Jawa, Sunda, Melayu, dan banyak lagi. Hal ini membuatnya menjadi bahasa yang sangat beragam dan menarik untuk dipelajari.

Bahasa Indonesia juga dikenal dengan bahasa kekinian. Apa itu bahasa kekinian? Bahasa kekinian adalah bahasa yang digunakan oleh generasi muda saat ini. Bahasa ini seringkali menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak ditemukan dalam kamus resmi. Contohnya, kata “kepo” yang artinya ingin tahu atau “santuy” yang berarti santai.

Mengapa penting untuk menguasai bahasa kekinian? Salah satu alasan utamanya adalah agar kita dapat berkomunikasi dengan baik dengan generasi muda. Bahasa kekinian sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, media sosial, dan juga dunia hiburan. Jika kita tidak mengerti bahasa kekinian, kita mungkin merasa ketinggalan atau sulit untuk berinteraksi dengan mereka.

Belajar bahasa kekinian juga dapat membantu kita memahami budaya populer saat ini. Banyak kata atau frasa dalam bahasa kekinian berasal dari musik, film, atau tren sosial. Dengan mempelajari bahasa kekinian, kita dapat lebih mengikuti perkembangan budaya masa kini dan merasa lebih terhubung dengan generasi muda.

Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk belajar bahasa kekinian. Pertama, kita dapat membaca atau mendengarkan konten yang menggunakan bahasa kekinian seperti blog, podcast, atau lagu. Dengan memperluas pemahaman kita tentang bahasa kekinian, kita akan semakin terbiasa dengan kosakata dan frasa yang digunakan.

Baca Juga :   10+ Manfaat Membaca Karya Sastra

Kedua, kita dapat bergaul dengan generasi muda dan berinteraksi dengan mereka secara aktif. Dengan berbicara dengan mereka dalam bahasa kekinian, kita dapat mempraktikkan apa yang telah kita pelajari dan memperbaiki kemampuan berkomunikasi kita.

Terakhir, jangan takut untuk mencoba menggunakan bahasa kekinian dalam percakapan sehari-hari. Meskipun mungkin terasa sedikit aneh pada awalnya, dengan berlatih secara konsisten, kita akan semakin nyaman dan terampil dalam menggunakan bahasa kekinian.

Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. bukti-bukti yang menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka 686 M (Bangka Barat), Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi).

Prasasti-prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya saja karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 683 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna.

Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara. Bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.

Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan-peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka 1380 M, maupun hasil-hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin.

Baca Juga :   Time Management adalah Pengertian. Fungsi dan Contoh

Bahasa Melayu yang dipakai di daerah-daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek.

Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).

Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara.

Peristiwa – Peristiwa Penting

  • Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
  • Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
  • Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
  • Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
  • Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
  • Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
  • Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Baca Juga :   Daftar Anggota Keluarga dalam Bahasa Jerman

Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Sebagaimana kita ketahui dari uraian sebelumnya, bahwa sesuai dengan ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa nasional, dan sesuai dengan bunyi UUD 45, Bab XV, Pasal 36 Indonesia juga dinyatakan sebagai bahasa negara.

Hal ini berarti bahwa bahasa Indonesia mempunyai kedudukan baik sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya,yang dirumuskan atas dasar nilai sosialnya Sedang fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa tersebut di dalam kedudukan yang diberikan.

Bahasa Nasional

Sehubungan dengan kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki empat fungsi, diantaranya:

  1. Lambang identitas nasional
  2. Lambang kebanggaan nasional
  3. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda
  4. Alat perhubungan antarbudaya dan daerah.

Bahasa Negara

Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:

  1. Bahasa resmi negara
  2. Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan
  3. Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan
  4. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi

Sekian artikel sejarah dan asal mula bahasa Indonesia, admin berharap semoga artikel ini menambah wawasan anda mengenai bahasa indonesia, jika ada kritik / saran silahkan sampaikan di kolom komentar. Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *