Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor

Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor + Soal dan Pembahasan

Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor – Perekonomian dua sektor merupakan penyederhanaan dalam mempelajari sistem perekonomian secara keseluruhan. Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan sektor luar negeri.

Perekonomian Dua Sektor

Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan. Ini berarti dalam perekonomian dimisalkan tidak terdapat kegiatan pemerintah maupun perdagangan luar negeri.

Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
Siklus Aliran Pendapatan dalam Perekonomian 2 Sektor

Ciri-Ciri Aliran Pendapatan Dua Sektor:

  • Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga. Faktor-faktor produksi tersebut memperoleh pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung
  • Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan
  • Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan
  • Pengusaha-pengusaha yang memerlukan modal untuk melakukan investasi akan meminjam tabungan yang dikumpulkan oleh badan-badan keuangan dari sektor rumah tangga.

Hubungan Antara Konsumsi dan Pendapatan

Ciri-ciri hubungan konsumsi dan pendapatan:

  • Pada pendapatan yang rendah, rumah tangga akan menutupnya dari tabungan / mengambil dari tabungan.
  • Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi
  • Pada pendapatan yang tinggi, Rumah Tangga menabung

Bentuk umum : Yd = C + S

Keterangan :

  • Yd   :    Pendapatan disposibel
  • C     :    Konsumsi rumah tangga
  • S     :    Tabungan

TABEL 1
PENDAPATAN, KONSUMSI DAN TABUNGAN (DALAM RIBU RUPIAH)

Pendapatan disposibel Pengeluaran Konsumsi Tabungan
(Yd) (C) (S)
125 -125
100 200 -100
200 275 -75
300 350 -50
400 425 -25
500 500
600 575 25
700 650 50
800 725 75
900 800 100
1000 875 125

Kecondongan Mengkonsumsi dan Menabung

1. Defenisi Kecondongan Mengkonsumsi (Propensity to Consume)

  • Kecondongan Mengkonsumsi Marjinal (MPC) didefenisikan sebagai perbandingan antara pertambahan konsumsi (∆C) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposibel (∆Yd) yang diperoleh. Rumusnya : MPC = ∆C/∆Yd
  • Kecondongan Mengkonsumsi Rata-Rata (APC) didefenisikan sebagai perbandingan antara tingkat konsumsi (C) dengan pendapatan disposibel (Yd) ketika konsumsi tersebut dilakukan.   Rumusnya : Apc = C/Yd
Baca Juga :   Faktor Penyebab Kegagalan Pasar

2. Definisi Kecondongan Menabung (Propensity to Save)

  • Kecondongan Menabung Marjinal (MPS) didefenisikan sebagai perbandingan antara pertambahan tabungan (∆S) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposibel (∆Yd) yang diperoleh. Rumusnya : MPS = ∆S/∆Yd
  • Kecondongan Menabung Rata-Rata (APS) didefenisikan sebagai perbandingan antara tingkat tabungan (S) dengan pendapatan disposibel (Yd). Rumusnya : APS = S/Yd

Contoh Perhitungan:

Tabel II
KECONDONGAN MENGKONSUMSI DAN MENABUNG MARJINAL DAN RATA-RATA

Pendapatan disposibel Pengeluaran Konsumsi Tabungan Kecondongan Mengkonsumsi Marjinal Kecondongan Mengkonsumsi Rata-rata Kecondongan Menabung Marjinal Kecondongan Menabung Rata-rata
(Yd) (C) (S) (MPC) (APC) (MPS) (APS)
CONTOH 1: MPC TETAP
 200.000 300.000 -100.000 1,50 -0,50
400.000 450.000 -50.000 0,75 1,13 0,25 -0,13
600.000 600.000 0,75 1,00 0,25
800.000 750.000 50.000 0,75 0,94 0,25 0,06
CONTOH 2: MPC MAKIN KECIL
200.000 300.000 -100.000 1,50 -0,50
400.000 460.000 -60.000 0,80 1,15 0,20 –0,15
600.000 610.000 -10.000 0,75 1,02 0,25 -0,02
800.000 750.000 50.000 0,70 0,94 0,30 0,06

Tabel III
HUBUNGAN ANTARA KECONDONGAN KONSUMSI (C) DAN MENABUNG (S)

Pendapatan disposibel MPC APC MPS APS MPS + MPC APS + APC
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
CONTOH 1: MPC TETAP
 Rp   200.000 1,50 -50
         400.000 0,75 1,13 0,25 -0,13 1 1
         600.000 0,75 1,00 0,25 –   1 1
         800.000 0,75 0,94 0,25 0,06 1 1
CONTOH 2: MPC MAKIN KECIL
 Rp   200.000 –   1,50 -0,50
         400.000 0,80 1,15 0,20 -0,15 1 1
         600.000 0,75 1,02 0,25 -0,02 1 1
         800.000 0,70 0,94 0,30 0,06 1 1

Fungsi Konsumsi dan Tabungan

Fungsi Konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan disposibel) perekonomian tersebut.

Baca Juga :   Ciri-Ciri Pertumbuhan Ekonomi Modern

Fungsi Tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan disposibel) perekonomian tersebut.

TABEL IV.
PENDAPATAN, KONSUMSI DAN TABUNGAN (DALAM TRILIUN RUPIAH)

Pendapatan Nasional (Y) Konsumsi (C) Tabungan (S)
90 -90
120 180 -60
240 270 -30
360 360
480 450 30
600 540 60
720 630 90
840 720 120
960 810 150
1080 900 180
1200 990 210
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan

Persamaan Fungsi Konsumsi dan Tabungan

1.) Fungsi Konsumsi Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional

Bentuk umum:
C = a + b Y

Keterangan :
a = Konsumsi rumah tangga ketika pendapatan nasional adalah 0
b = kecondongan mengkonsumsi marginal
C = Tingkat konsumsi
Y = Pendapatan Nasional

Untuk menghitung nilai a, dirumuskan:
a = (APC-MPC) y

2.) Fungsi Tabungan Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional

Bentuk umum :
S = – a + (1 – b) Y

Keterangan :
a = Konsumsi rumah tangga ketika Pendapatan nasional adalah 0
b = Kecondongan Mengkonsumsi Marginal
C = Tingkat Konsumsi
Y = Pendapatan Nasional

Keseimbangan Tingkat Konsumsi

Keseimbangan konsumsi terjadi apabila semua pendapatan habis digunakan untuk konsumsi, jadi dapat dirumuskan : Y = C

Investasi

Investasi merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa dalam perekonomian.

Penentu Tingkat  Investasi

  • Investasi, keuntungan, dan tingkat bunga
  • Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan
  • Kemajuan teknologi
  • Tingkat pendapatan nasional & perubahannya
  • Keuntungan yang diperoleh

Penentu-Penentu Investasi yang Lain

  • Ramalan Keadaan di masa datang
  • Perubahan dan perkembangan teknologi
  • Efek pertumbuhan pendapatan nasional
  • Keuntungan perusahaan

Grafik Keseimbangan Perekonomian Negara

Contoh Soal Ekonomi Dua Sektor dan Pembahasan

Contoh soal diambil dari berbagai sumber dan disusun disini dan jadi refrensi untuk mempermudah sobat yang ingin membahas soal-soal ekonomi dua sektor seperti fungsi konsumsi, fungsi tabungan, kurva, keseimbangan, menggambar grafik keseimbangan. Ok, berikut contoh soal dan pembahasannya.

Baca Juga :   Pengertian Uang: Definisi, Fungsi, Syarat dan Klasifkasi Uang

Soal dan Jawaban

1.) Pada tahun 2008 tingkat pendapatan 1000 dan pada tahun 2009 tingkat pendapatannya 1500. Pada tahun 2008 tingkat konsumsi 700 dan pada tahun 2009 tingkat konsumsi 1000.
Carilah fungsi konsumsinya, keseimbangan tingkat konsumsi dan gambarkan kurva!

Jawab:

C = a + by
Mencari b dulu :
b = MPC = ∆C/∆Y
b = 300/500 = 0,6
Mencari a :
a = ( APC –MPC) Y
a ={ (700/1000) – 0,6} 1000
a = (0.7 – 0,6 ) 1000
a = (0.1) 1000 = 100
Jadi fungsi konsumsi adalah
C = 100 + 0,6 Y

Keseimbangan tingkat konsumsi :
Y = C
Y = 100 + 0,6 Y
Y-0,6 Y = 100
    0,4 Y = 100
          Y = 250

Kurva:

2.) Pada tahun 2008 tingkat pendapatan 1000 dan pada tahun 2009 tingkat pendapatannya 1500. Pada tahun 2008 tingkat tabungan 300 dan pada tahun 2009 tingkat tabungan 500.

Carilah fungsi tabungannya dan gambarkan kurva!
Jawab:
S = -a + (1-b) Y
Mencari 1-b dulu :
1-b = Mps = ∆S/∆Y
          MPS = 200/500=0,4
Mencari -a :
S      = -a + 0,4 Y
300  = -a + 0,4 (1000)
300  = -a + 400
300-400 = -a
      -100 = -a
Jadi fungsi tabungan adalah
S = -100 + 0,4 Y

Kurva

3.) Pada suatu perekonomian negara “Z” diketahui fungsi konsumsi C = 200 miliar + 0,75 Y, sedangkan besarnya pengeluaran investasi perusahaan (I) sebesar Rp300 miliar.

Tentukan:
1. besarnya pendapatan nasional keseimbangan,
2. besarnya konsumsi keseimbangan,
3. besarnya tabungan keseimbangan,
4. gambar grafik fungsi konsumsi, tabungan, dan investasi dalam keadaan keseimbangan.

4.) Diketahui fungsi konsumsi masyarakat adalah C = 60 milyar + 0,7 Y. Jika pendapatan nasionalnya Rp. 300.000 milyar maka besarnya tabungan masyarakat adalah …

Jawab :       

Dik : C = 60 milyar + 0,7 Y              
         Y = 300.000

Dit  : S?
Jawab : C = 60 M + 0,7 Y
             S = -60 M + 0,3 x 300.000
             S = -60 M + 90.000
             S = 89.940 Milyar

5.) Diketahui fungsi konsumsi C = 200.000 + 0,70 Y. Jika besarnya tabungan masyarakat Rp. 100.000 maka besarnya konsumsi adalah …

Jawab :   

Dik : C = 200.000+ 0,70 Y      
          S = 100.000

Dit : C?

Jawab : C = 200.000 + 0,70 Y
              C = 200.000 + 0,70 x 100.000
              C = 200.000 + 70.000
              C = 270.000

6.) Dalam suatu masyarakat memiliki fungsi konsumsi sebesar C = 70.000 + 0,25y. Kemudian, pendapatan nasional Negara tersebut adalah Rp 160.000. Maka hitunglah besar tabungan masyarakat !

Jawab  :

Diketahui       :
a        = 70.000
b        = 0,25
y        = 160.000
c        = 110.000

Ditanya                   :
S        = ?

Jawab            :

S        =  -a + (1 – b)y
          =  -70.000 + (1 – 0,25) y
          =  -70.000 + 0,75 . 160.000
          =  -70.000 + 120.000
          =  50.000

7.) Saat YoonA memiliki pendapatan sebesar $ 5,000, dia memiliki tabungan sebesar $ 1,500 . Kemudian, pendapatan YoonA naik menjadi $ 8,000, karena itu tabungannya naik menjadi $ 2,700. Tentukan fungsi konsumsi dari YoonA!
Jawab:

Diketahui:
Y1       =        5000
Y2       =        8000
S1       =        1500
S2       =        2700

Ditanya :
Fungsi Konsumsi

Jawab :

Masukkan ke rumus fungsi konsumsi :

8.) Dimisalkan (dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi  C = 20 + 0,75Y dan besarnya investasi (I) = 10, maka besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan 2 sektor adalah sebagai berikut.

Jawab:
Y = (a + I)/(1 – b)
Y = (20 + 10)/(1– 0,75)
Y =  30/0,25
Y = 120 milyar rupiah

Demikian artikel tentang keseimbangan ekonomi dua sektor dan contoh soal ekonomi dua faktor disertai dengan pembahasa lengkap, semoga artikel ini bisa bermanfaat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *