Musik Genderang Pakpak Musik Genderang Pakpak

Genderang, Alat Musik Pakpak

Musik tradisional merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya suatu daerah. Salah satu jenis musik tradisional yang khas adalah musik genderang Pakpak. Musik genderang Pakpak berasal dari suku Pakpak yang mendiami daerah Dairi, Pakpak Bharat, Tapanuli Utara di Sumatera Utara dan Subulussalam, Aceh Selatan di Provinsi Aceh. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang fungsi dan bahan pembuatan musik genderang Pakpak.

Genderang adalah sekumpulan alat musik suku Pakpak berbentuk gendang yang dimainkan secara bersamaan pada acara adat dan kebudayaan Pakpak. Genderang, juga dikenal dengan Genderang Si Sibah (Yang Sembilan) karena terdiri dari kumpulan sembilan jenis alat musik.

Genderang dimainkan secara berkelompok untuk menghasilkan irama musik yang indah. Pemain musik ini dikenal juga dengan istilah Sipande (Yang Mahir, Yang Pintar, Bijaksana). Dalam kebiasaan suku Pakpak, banyak istilah Sipande digunakan untuk banyak hal, namun pada intinya merujuk kepada seseorang yang memahami suatu perkara yang bersangkutan.

Musik Genderang biasa dimainkan padacara suka cita seperti Merbayo (Pernihakan dan juga acara duka cita seperti Mate Ncayur Tua (Meninggal tetapi sudah berumur panjang, saat ini hanya dilaksaakan oleh teman teman beragama Nasrani).

Selain digunakan untuk acara adat, Genderang juga umum digunakan untuk kegiatan umum seperti hiburan 17 Agustus, festival budaya, pendidikan/pembelajaran dll.

Alat Musik Genderang

Genderang terdiri dari sembilan gendang dengan nama sebutan sebagai berikut:

  1. Gendang 1 : Gendang Raja, disebut juga sbagai Si Raja Gumeruhguh
  2. Gendang 2 : Gendang Menggiring Gajah, Si Raja Dumerendeng
  3. Gendang 3 – 7 : Gendang Kepaten, Si Raja Menak Menak
  4. Gendang 8 : Gendang Sidua-dua
  5. Gendang 9 : Gendang Nde-nde, Si Raja Mengampuh
Baca Juga :   Niat dan Tata Cara Sholat Mayit Jenazah Sesuai Sunnah

Cara Memainkan Genderang

Genderang yang terdiri dari sembilan buah memiliki nada yang berbeda beda. Dari pengamatan penulis, Genderang menjadi musik dasar semacam bas dalam musik modern. Suaranya biasanya berbunyi dum besar (bas) sampai dum kecil (melengking) yang berurutan seperti tangga nada.

Genderang dirutkan dari yang terbesar sampai ke terkecil dari kiri ke kanan (POV pemukul). Gendang-gendang pada genderang dipukul membentuk sebuah irama, bisa irama lagu atau irama pembuka dan penutup musik.

Alat pemukul genderang terbuat dari kayu berbentuk tongkat (stik). Dari pengamatan penulis, panjang stik kira kira 25 – 40 cm.

Bahan Pembuatan Musik Genderang Pakpak

Musik genderang Pakpak terbuat dari bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar daerah Tapanuli Utara. Berikut adalah bahan-bahan yang digunakan untuk membuat musik genderang Pakpak:

  1. Kulit Binatang: Kulit binatang, seperti kulit kerbau atau kulit kambing, digunakan sebagai membran genderang. Kulit tersebut diolah dan dipasang pada rangkaian kayu yang membentuk tubuh genderang.
  2. Kayu: Kayu yang digunakan untuk membuat musik genderang Pakpak biasanya berasal dari pohon jati atau pohon meranti. Kayu ini dipahat dan dirangkai sedemikian rupa untuk membentuk tubuh genderang.
  3. Kawat: Kawat digunakan sebagai pengikat kulit membran pada rangkaian kayu. Kawat tersebut diikat dengan rapat agar kulit dapat bergetar dengan baik saat dipukul.
  4. Perhiasan: Beberapa musik genderang Pakpak juga diberi hiasan-hiasan seperti manik-manik atau anyaman rotan. Perhiasan ini memberikan nilai estetika pada musik genderang.

Fungsi Musik Genderang Pakpak

Musik genderang Pakpak memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat suku Pakpak. Berikut adalah beberapa fungsi musik genderang Pakpak:

  1. Upacara Adat: Musik genderang Pakpak sering digunakan dalam berbagai upacara adat suku Pakpak, seperti pernikahan, pemakaman, dan pesta panen. Musik ini mengiringi langkah-langkah ritual dan memberikan suasana khusus dalam upacara tersebut.
  2. Pertunjukan Seni: Musik genderang Pakpak juga sering digunakan dalam pertunjukan seni tradisional suku Pakpak, seperti tarian dan teater. Bunyi genderang yang khas memberikan ritme dan irama yang menarik dalam pertunjukan tersebut.
  3. Komunikasi: Dalam kehidupan sehari-hari, musik genderang Pakpak digunakan sebagai alat komunikasi antaranggota suku Pakpak. Bunyi genderang dapat mengirimkan pesan tertentu, seperti panggilan untuk rapat atau peringatan bahaya.
Baca Juga :   Contoh Doa Penutup Ibadah Kristen Katolik dan Protestan

Itulah beberapa ulasan singkat tentang musik genderang Pakpak. Musik ini tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dan budaya Pakpak, tetapi juga menjadi warisan budaya yang perlu dilestarikan. Melalui musik genderang Pakpak, kita dapat mengenal lebih dekat tentang kekayaan budaya Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *